My Dearest [Chapter II] [Pengkhianatan]



  • Title: My Dearest
  • Genre: Action, Fantasy, Romance, Drama, Supernatural, Mystery
  • Author: Lullaby (Pen Name)
  • Status: Ongoing

Bagian Pertama: "Kineser Terkuat"

Tapi kebahagiaan itu hilang dalam sekejap saat dia pergi ke toilet bersama Hizkil, sahabatnya. Dia tidak sengaja mendengarkan percakapan Shina dengan temannya di dalam toilet perempuan.

“Shina kamu beneran jadian sama si kakek banci itu?” Tanya teman Shina yang penasaran.

“Iya ahahahaha.” Jawab Shina tertawa.

Dengan memasang muka yang cukup kaget temannya Shina itu bertanya kembali.

“Heeee? Kamu beneran suka sama dia? Gak salah? Kok mau sih sama dia? Bukannya kamu itu suka sama kak Hizkil?”

Lalu dengan gampangnya Shina menjawab.

“Iya aku emang beneran suka sama kak Hizkil, ” Shina tersenyum.

Dengan jawaban Shina seperti itu otomatis membuat Anggela sama Hizkil terkejut seketika, Anggela tidak menyangka kalau gadis yang disukainya ternyata suka sama sahabatnya sendiri. Sedangkan Hizkil yang telah mendengar perkataan Shina tersebut hanya terdiam sambil melihat Anggela dengan muka yang sangat menyesal.

Rasa sakit hati Anggela enggak selesai sampai disini, lalu percakapan mereka pun belanjut.

“Terus kenapa kamu malah jadian sama kakek banci itu?”  tanya temannya Shina dengan nada sedikit kesal.

“Denger dulu yah, alasan aku jadian sama dia itu cuman iseng-iseng doang. Aku lagi kesel karena Kak Hizkil masih belum nge-sms aku ! Siapa tau ajah nanti rasa kesel aku bisa hilang, karena mungkin kakek banci itu bakalan jadi bahan hiburan yang menarik buat aku, ahahaha, ”jawab Shina yang diakhiri dengan tertawaanya.

Dengan muka yang semakin kebingungan temen Shina kembali bertanya. “Ma-maksudnya ?”

“Gini yah, aku kan ngajak dia besok buat date dan rencananya kita ketemuan di depan sekolah ini. Entar kamu kasih tau semua temen di kelas buat datang besok ke tempat pertemuan aku sama si kakek banci itu.” 

“Eh? Emang kamu mau apain dia?” Tanya temannya Shina penasaran.

“Rencananya aku mau langsung putusin dia di depan semua temen-temen aku, aku pengen banget liat deh ekspresi muka dia, pasti lucu deh ahahahahaha.” Jawab Shina kembali tertawa.

Setelah mendengar percakapan tadi, hati Anggela semakin hancur, harga dirinya di injak-injak. Sedangkan si Hizkil terlihat sangat marah, dia enggak terima karena ternyata si Shina itu cuman mau mainin perasaan sahabatnya doang.

Hizkil pun berencana kalau dia bakalan ngasih pelajaran sama si Shina, tapi rencana si Hizkil ditolak sama Anggela. Dia berkata.

”Udah gak perlu, aku bakalan ngelakuin apa yang dia mau. Dan juga anggap ajah kita tadi enggak ngedengerin apa-apa.”

Hizkil sedikit terkejut dengan perkataan Anggela, meski dia sudah berteman lama dengan Anggela, Hizkil terkadang masih belum bisa mengetahui apa yang sebenarnya dipikirkan oleh sahabatnya.

Meski begitu Hizkil berusaha melarang Anggela untuk tidak menghadiri pertemuan tersebut, dia menjelaskan dengan nada sedih kepada Anggela seperti ini.

”Tapi nggel, kamu bakalan jadi bahan tertawaan buat mereka, harga diri kamu bakal di injak-injak sama mereka.”

Anggela hanya merespon penjelasan Hizkil tersebut dengan senyuman, lalu dia berjalan pergi memasuki toilet pria, sedangkan Hizkil masih berada di depan toilet tersebut.

“Waah ide bagus tuh, pasti bakalan lucu deh, ahahahaha.” Jawab temannya Shina, dan mereka berdua pun keluar dari toilet. 

“Kak Hi-Hizkil? ” Tanya Shina kaget, karena melihat Hizkil yang masih berada di luar toilet.

“Iyalah, emang gue siapa lagi?” Jawab Hizkil sambil menahan emosinya.

“Sejak kapan disini?”

“Baru ajah kok, tenang ajah. ”Jawab Hizkil lalu berjalan pergi menjauhi toilet tersebut.

“Untung deh dia gak denger pembicaraan kita tadi, pembicaraan tentang kamu yang ternyata suka sama dia.” temen Shina.

“Ahahaha, iya untung aja deh.” Jawab Shina tertawa.

Malam harinya di saat Anggela sedang tiduran, dan masih merasakan sakit hati dari kejadian tadi siang, dia mendapat pesan dari Shina,

Shina: “Sayaang, jangan telat besok yah :)”,

Anggela pun membalas pesan sms tersebut seakan-akan dia masih belum mengetahui rencana Shina.

Anggela: ”iya, aku gak bakalan telat kok, tenang ajah :)".



***

Bagian Kedua:

Hari minggu pun akhirnya datang, Anggela bangun lebih awal dan bersiap-siap untuk menemui Shina di tempat pertemuannya. Sang kakak yaitu Keisha terlihat sedikit terkejut dengan tingkah Anggela yang tidak seperti biasanya.

Keisha, merupakan kakak perempuan Anggela, dia memiliki wajah yang sangat cantik dengan rambut lurus hitam dengan mata berwarna biru muda.

“Anggela? Tumben kamu keluar rumah di hari minggu, mau kemana?”

“Ohh ini Kak, mau main sama temen.”

“Sama Hizkil?”

“Bukan, sama teman seumuran denganku.”

“Ka-kamu udah punya temen? “ Keisha memasang muka gembira.

“I-iya Kak, Anggela udah puny –“ Anggela dengan nada sedikit ketakutan.

“Akhirnya kamu punya temen, siapa? Siapa namanya? Laki-laki atau perempuan?” Tanya Keisha dengan muka yang sangat antusias sambil berjalan mendekati Anggela.

“Pe-perempuan kak, ” Anggela mulai berjalan mundur satu langkah menjauhi kakaknya.

Jawaban Anggela tersebut membuat Keisha terdiam sejenak,

“Kak?”

“Aaahh, maaf-maaf, syukurlah kamu sudah baikan sekarang, ” Keisha memasang senyum sedih.

“Baikan? Apa maksud –“

“Sudah sudah, kamu cepat berangkat sana, kamu jangan sampai membuat gadis tersebut menunggu” Keisha mendorong Anggela menuju pintu keluar.

Anggela pun pergi berangkat ke pertemuan itu, diam-diam Hizkil mengikuti Anggela dari belakang karena khawatir.

Di depan sekolah sudah banyak orang-orang, mereka semua adalah teman - teman sekelasnya Shina.
Sambil berpura-pura tidak tahu tentang rencananya Shina, Anggela pun berjalan menghampiri Shina dan bertanya.

“Kok banyak orang yah? Emang ada acara apaan sekarang?”

“Enggak kok, mereka semua ini temen aku. Tapi sebelum kita date, aku mau ngomong sesuatu sama kamu.”

“Apaan sayang? ” tanya Anggela sambil tersenyum

“Sebenernya aku gak suka sama kamu, jadi kita putus yah, ”  Shina tersenyum

“Loh kenapa? Apa aku udah buat salah sama kamu? ” Tanya Anggela berpura-pura bodoh

“Iyaaaaaalah, pertama kamu sms aku, emang siapa kamu berani sms aku? Lalu kedua kamu ngajak ketemuan aku buat urusan yang gak penting. Dan yang ketiga kamu nembak aku, gak salah tuh? ngaca dulu dong, ahahahaha. ” Jawab Shina dan diakhiri dengan tertawaan yang mengejek.

Tentu saja dengan spontan semua temannya Shina ikut ketawa, 

“Gak nyangka yah kamu berani macarin si Shina, pikir dulu dong siapa cewek yang kamu tembak, pantes engggak sama kamu?! Dia itu kaya, cantik, populer, sedangkan kamu? jangan maen  nembak ajah,  ” jelas salah satu teman cowok Shina sambil merangkul pundak Anggela.
               
 Anggela cuman berpura-pura tertunduk malu ajah, agar rencana Shina sukses. Mereka mulai melempari Anggela dengan telur, tepung dan air, seakan-akan hari ini Anggela sedang ulang tahun. 

Setelah cukup lama Anggela di caci maki akhirnya mereka pun puas dan mereka semua pun pulang,

”Maaf yah kita enggak sebanding, jadi tolong berhenti ngejar-ngejar aku. dan juga kamu jangan nangis terus ngadu sama mamah atau papah kamu yah, karena udah diginiin sama aku, ” jelas Shina tersenyum  lalu pergi meninggalkan Anggela sendirian.

Anggela cuman bisa tersenyum doang, ketika dia membalikkan badan buat pulang, tiba-tiba ada Hizkil yang berjalan menghampirinya. Dia memasang muka sedih sambil menatap Anggela.

“Parah mereka, sampai segininya nginjek-nginjek harga diri kamu, ” jelas Hizkil dengan nada sedih sambil membantu membersihkan baju kotornya Anggela.

“Gak apa-apa kok, aku anggap ini sebagai acara ulang tahunku ajah.” Jawab Anggela tersenyum.

“Bener-bener aku kagum sama kamu, dari dulu sifat kamu masih belum berubah, kamu selalu memandang positive suatu permasalahan. Coba deh kamu lebih serius menggunakan kemampuan hebat kamu di sekolah, biar gak diinjek-injek kayak gini.”

”Hebat mukamu?“ Senyum Anggela

“Tapi sepertinya aku besok bakal lebih serius menggunakan kemampuanku di sekolah, ”lanjut Anggela.

“Waah seriusan? ”  Tanya Hizkil sambil memasang muka kaget

“Tapi bohong !! Ahahaha, ” Anggela yang diikuti dengan tertawaannya.

“Yahh, sialan kamu! ” Jawab Hizkil tersenyum.



***

Chapter Selanjutnya 

My Dearest [Chapter II] [Pengkhianatan] Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

Tidak ada komentar:

Posting Komentar