My dearest [Chapter VIII] [Datangnya Kineser Terkuat]

  • Title: My Dearest
  • Genre: Action, Fantasy, Romance, Drama, Supernatural, Mystery
  • Author: Lullaby (Pen Name)
  • Status: Ongoing

Bagian Pertama: Kinester Terkuat


Seorang gadis berdiri tepat di depan kelas Anggela, gadis itu berumur sekitar 12 tahun dengan rambut twintail berwarna biru muda. Dia tersenyum ke semua siswa yang berada di kelas tersebut termasuk Anggela,

Ya gadis tersebut adalah murid pindahan, dia tiba-tiba dipindahkan dari sekolah yang cukup jauh karena alasan yang tidak diketahui.

“Baik, perkenalkan dirimu” jelas sang pengajar sambil melihat gadis tersebut

Dia malah terdiam dan hanya menulis sesuatu di buku yang ia bawa

bisu?” pikir Anggela sambil melihat gadis tersebut.

Dia selesai menulis lalu menunjukan bukunya ke seluruh siswa yang berada dikelas tersebut, dalam bukunya tersebut tertulis,

Maaf jika aku menggunakan komunikasi seperti ini, tapi sebelum itu perkenalkan namaku Silca Elica De Liviandra. Salam kenal :)”

Anggela yang melihat tulisan dalam buku itu terkejut, dia hanya terfokus melihat nama dari gadis tersebut “Si-Silca?!!” teriak Anggela memasang muka sedikit ketakutan lalu langsung berdiri dari bangkunya,

Silca terkejut dengan reaksi Anggela, dia merubah ekspresinya yang sebelumnya terlihat manis menjadi wajah penuh curiga.

“apa kamu kenal dia sebelumnya, Anggela?” tanya sang pengajar

“ti-tidak pak” jawab Anggela langsung kembali duduk dengan muka memerah

ke-kenapa kineser terkuat itu bisa ada disini?!!” Anggela bergumam dalam hatinya sendiri

Silca berjalan menghampiri Anggela, dengan senyuman manisnya dia memperlihatkan tulisan dalam bukunya,

tidak kusangka ada kineser tingkat atas di sekolah ini, sebaiknya kau tutup mulut !!”

Anggela merepon tulisan itu hanya dengan anggukan kepalanya.

Selama pelajaran Anggela tidak bisa bekonsetrasi belajar karena mendapat tekanan yang cukup tinggi, dia merasa kalau dirinya sedang diawasi dari kejauhan oleh Silca, hingga istirahat pertama pun datang.

Silca langsung menghampiri Anggela yang sedang duduk dibangkunya, dia langsung menunjukan tulisan dalam bukunya,

kenapa kineser tingkat atas sepertimu bisa ada di sekolah ini? bukankah kineser tingkat atas tidak diwajibkan mengikuti pelajaran formal”

“aku sama sepertimu, mempunyai alasan khusus bersekolah disini” jawab Anggela sambil melihat Silca

begitu” tulis Silca dalam bukunya

“jadi apa alasanmu masuk –“ Anggela perkataanya terpotong oleh Hizkil yang baru memasuki kelasnya

“nggel gawat !! ada kabar buruk” jelas Hizkil berjalan kearah Anggela, lalu dia melihat Silca yang sedang berhadapan dengan Anggela

“siapa?” tanya Hizkil melihat Anggela

“dia Silca, murid pindahan di kelasku” jawab Anggela

“di-dia murid pindahan? Dan dia sudah akrab denganmu? Apa kalian memiliki hubungan khusus?” tanya Hizkil curiga sambil melihat Anggela dan Silca

“tidak !”

Enggak!”

Jawab mereka kompak sambil menggelengkan kepala

Hizkil terlihat kebingungan dengan apa yang dilakukan Silca, lalu dia pun bertanya dengan nada pelan ke Silca,

“maaf sebelumnya, tapi apa kamu bisu?”

“iya dia bisu !” jelas Anggela sambil melirik Hizkil

“benarkah ? maaf Silca, aku tidak bermaksud menghinamu” jelas Hizkil memasang muka menyesal

tidak apa-apa, lagipula aku yang seharusnya minta maaf. Karena sudah berkomunikasi seperti ini” Silca tersenyum sambil menunjukan tulisan dalam bukunya

“waah Anggelina, gadis ini sangat baik! Aku sangat menyesal karena telah mengatakan hal yang buruk kepadanya! Apa yang harus kulakukan untuk menebus dosaku” jelas Hizkil dengan nada bercanda

“bunuh dirimu sendiri” jelas Anggela dengan nada datar lalu berjalan ke pintu keluar

Silca seketika langsung tertawa kecil, tapi suara masih tetap tidak terdengar.

“Silca mau ikut dengan kami ke kantin?” tanya Hizkil tersenyum

Silca manjawab pertanyaan Hizkil dengan anggukan

Mereka berjalan sepanjang koridor ruangan HoK, beberapa orang melihat mereka karena Silca yang cukup menarik perhatian.

Tentu saja mereka bertanya-tanya kenapa gadis kecil seperti Silca bisa masuk HoK, selain itu juga Silca bisa dibilang cukup manis bagi gadis yang berusia 12 tahun.

“jadi apa hal yang gawat itu?” tanya Anggela terus berjalan sambil melirik Hizkil

“hal gawat?” tanya Hizkil memasang muka kebingungan

bukankah kak Hizkil tadi mengatakan pada Anggela bahwa ada hal yang gawat” tulis Silca dalam bukunya

“Astaga !!! aku lupa, Anggela gawa gawat” Hizkil kembali panik

“jadi apa hal gawat tersebut?” tanya Anggela menahan kesal

“adikmu Anggelina, akan bertanding melawan Arlet” jelas Hizkil

Arlet, merupakan gadis berambut pendek dengan warna rambut yang berwarna kuning. dia merupakan kineser terkuat di HoK sebelum Anggelina datang. Gadis ini memiliki kemampuan yang berbanding terbalik dengan Anggelina, yaitu pyrokinesis,

Anggela kamu punya adik?” Silca memasang puka penasaran sambil memperlihatkan tulisan dalam bukunya

“iya aku punya, mungkin lebih tepatnya adik kembaran aku” jawab Anggela tersenyum

kembar?! Waah keren “ Silca sambil memasang muka terkagum

“iya kan?, kami me –“ Anggela terpotong oleh Hizkil

“nggel ini bukan waktunya santai!” jelas Hizkil terlihat sedikit kesal

apa kamu gak khawatir sama adik kamu?” tanya Silca

“tenang ajah lawannya cuman satu orang, dan lagipula adik kembar aku kineser tingkat 4” senyum Anggela

“oi oi, gadis yang bernama Arlet juga kineser tingkat 4, apa kamu lupa?” tanya Hizkil dengan nada datar

“se-serius?!” Anggela memasang muka kaget

“oi oi, setidaknya ingat nama kineser terkuat di sekolahmu sendiri!” jelas Hizkil dengan nada sedikit kesal

“kenapa kamu tidak bilang dari tadi !!” jelas Anggela langsung berlari

“aku sudah bilang dari tadi !!” jelas Hizkil dengan nada kesal sambil berlari

Mereka berduapun berlari tanpa alasan yang jelas, sedangkan Silca hanya memasang muka keheranan sambil melihat mereka berdua,

“Anggela, bukankah kantin sudah terlewat tadi” jelas Hizkil terus berlari mengejar Anggela

“siapa yang mau kekantin !! aku mau mencegah pertarung itu! Dimana letak pertarungan itu??” tanya Anggela sambil terus berlari

“eh? Uum an-anu Anggela? Pertarungannya nanti malam di lapangan sekolah,” jelas Hizkil dengan nada pelan lalu langsung berhenti berlari, dan setelah mendengar jawab itu Anggela pun ikut berhenti berlari. Anggela tersenyum dan bertanya dengan nada datar,

“kenapa kamu tidak bilang?”

“kamu tidak bertanya “ senyum Hizkil menjawab dengan nada datar

“apa kamu mau kupukul?!! Jika ingin menyampaikan informasi penting, yang jelas dong ! jangan setengah-setengah!” teriak Anggela dengan nada kesal

“salahmu sendiri langsung berlari tanpa alasan yang jelas! Dan lagipula kamu hanya mengabaikanku ketika aku menyampaikan informasi itu !!” teriak Hizkil berteriak

Setelah perkataan itu, suasa hening pun datang, mereka berdua terlihat mengambil nafas karena kelelahan,

“hah hah hah, baiklah ini salahku, maaf” jelas Anggela sambil mengambil nafas

“tidak-tidak, ini salahku karena tidak becus menyampaikan informasi, hah hah hah” jawab Hizkil sambil mengambil nafas

“ya sudahlah lebih baik kita kekantin, sebelum bel masuk berbunyi!” jelas Anggela berjalan menuju arah kantin

“ ya kamu benar, sebaikny –“ Hizkil terpotong oleh suara bell masuk. Ting tong !!

Anggela dan Hizkil hanya terdiam sambil mendengarkan bell masuk tersebut,

“jika kita berlari, mustahil bagi kita untuk tepat waktu,” geram Hizkil sendiri

“ja-jangan bilang kam –“ Anggela terpotong oleh Hizkil yang menggunakan teleport menuju kantin. Sebelum dia berteleport dia tersenyum dan berkata,

“daah !, aku duluan”

“si-sialan kamu Hizkil ! dasar pengkhianat !” geram Anggela sendiri lalu berjalan menuju kelasnya, karena jika dia kekantin sekarang dia hanya akan terlambat masuk kelas.


***

Bagian kedua:

“kenapa kamu tidak menghentikannya?”

“aku gagal” jawab Anggela sambil memasang muka mengeluh

“kenapa bisa?!” tanya Hizkil kaget

“percuma ! sejak kecil Anggelina memiliki harga diri yang tinggi” Anggela kembali melihat lapangan HoK

“begitu, “ jelas Hizkil lalu melihat lapangan HoK seperti Anggela

“aduh ! kenapa tempat ini sangat dingin di malam hari” Anggela mengigil kedinginan

“berhenti mengeluh! Aku juga disini kedinginan, lagipula bukankah kamu yang mengusulkan untuk menonton pertandingan Anggelina di atap gedung sekolah?”

“ehhh? Benarkah?” tanya Anggela dengan nada mengejek

“kamu ini !” geram Hizkil menahan kesal

“ya sudah tenang-tenang, aku tidak mau kak Keisha tiba-tiba datang dan memarahiku di depan semua siswa! Bisa-bisa identitas kemampuanku terbongkar” senyum Anggela

“tapi jika kamu kedinginan, kamu bisa menonton dibawah kok, aku tidak apa-apa” lanjut Anggela

“jangan bodoh! Siapa yang kedinginan? Bukankah hanya kamu saja yang mengeluh kedinginan?” jelas Hizkil tersenyum

“hahaha” Anggela tertawa kecil

“sudah hampir dimulai ya” lanjutnya

“ya” jawab Hizkil

Di lapangan HoK terlihat 2 gadis yang saling berhadapan di sisi kanan ada Arlet sang runner up, dan di sisi kanan ada Anggelina sang anak jenius. Sedangkan di seluruh sisi lapangan tersebut terlihat banyak siswa yang menonton pertarungan tersebut,

“Ak-aku tidak percaya bisa dikalahkan dalam hal kemampuan bertarung oleh gadis pindahan sepertimu” Arlet memasang muka kesal

“untuk siswa kelas 3 kau sangat sombong! Berani sekali kau meremehkanku” angelina ikut memasang muka kesal

Battle start !!

Anggelina berlari mendekati Arlet dengan ice barrier di sekelilingnya,

ice barrier, merupakan skill yang mengumpulkan es-es seperti kaca bening yang melindungi dirinya dari berbagai serangan musuh. Kaca kaca bening itu akan membekukan semua serangan musuh. Setelah skill ini terkena 2 serangan skill ini akan menghilang

Arlet melompat kebelakang sejauh 2m sambil menembakan 2 buah fireball kearah angelina,

fireball, bola api yang cukup panas dan berukuran seperti bola tenis,

2 buah fireball Arlet membeku seketika oleh ice barrier Anggelina. Anggelina terus berlari mendekati Arlet dan saat 3m Anggelina didepan Arlet, dia  membuat 3 buah balok es di sekelilingnya dan 3 balok es tersebut dia langsung lemparkan kearah Arlet,

“sudah kuduga sebutan anak jenius bukan hanya isapan jempol belaka!” senyum Arlet sambil memukul tanah dan tiba-tiba dari tanah tersebut muncul sebuah ledakan api yang cukup besar, ledakan api tersebut langsung membakar 3 buah balok es Anggelina.

Anggelina berlari kebelakang untuk menghindari ledakan tersebut, tapi sayang tangan kirinya terkena api dari ledakan tersebut

flame explosion” senyum Arlet muncul dari asap ledakan tersebut, dia berjalan ke arah Anggelina yang terluka,

Flame explosion, membuat sebuah ledakan ketika sang pengguna memukul benda mati, skill ini cukup berbahaya karena daya rusaknya setara dengan sebuah bom asli. Radius ledakan 3.5m

Anggelina mencoba berdiri. Ekspresi marah terlihat dari mukanya ,” tidak kusangka kau akan seserius ini!”

“tentu saja!, apa aku terlihat bercanda ?” tanya Arlet

“baiklah, ice spikes!”  teriak Anggelina sambil menyentuh tanah dengan tangan kanannya,

Dalam sekejap muncul sekumpulan paku es yang sangat tajam muncul dari tanah, Arlet yang terkejut langsung melompat kesamping kanan, tapi sayang kaki kirinya terkena skill itu
, kakinya mati rasa karena banyak mengeluarkan darah.

Ice spikes, membuat sekumpulan paku es yang tajam setinggi 2m dari tanah, paku es ini memiliki jangakauan ke depan sejauh 8m, sedangkan ke samping hanya 1m. Skill ini sangat berbahaya karena dapat langsung membunuh targetnya tanpa targetnya sadari

Arlet tidak bisa bergerak bebas karena kakinya yang terluka. Anggelina mengambil kesempatan itu dengan dia berlari ke arah belakang Arlet dan berencana memukulnya dari belakang,

Arlet yang menyadari rencana Anggelina segera membalikan badannya dan mencoba memukul Anggelina yang sudah berada dibelakangnya.

Anggelina menahan pukulan tersebut dengan tangan kanannya, lalu sambil menyentuh tangan Arlet dia berkata “Kena kau”

ice time !!” lanjut Anggelina berteriak

 ice time milik Anggelina pada dasarnya berfungsi untuk membekukan seluruh tubuh lawannya dalam hitungan menit, skill ini dapat dibatalkan oleh suhu panas yang tinggi.

Arlet merasakan dingin yang hebat di tangan yang Anggelina pegang, dia berjalan mundur menjauh dari Anggelina sambil memanaskan tangan yang terkena skill ice time  

Anggelina segera membuat 3 buah ice spear di sekelilinya dan berniat mengakhiri pertarungan, tapi tanpa dia duga Arlet berjalan kearahnya lalu mengeluarkan skill firewheel

ice spear, tombak es yang cukup besar, dan memakan waktu yang cukup lama untuk membuatnya,

firewheel, merupakan skill yang melibatkan penggunanya. Si pengguna akan maju berputar cepat secara horizontal dengan api yang panas di sekelilingnya.

“apa? Dia sudah mengehentikan ice time milikku?” Anggelina terkejut karena skill firewheel semakin dekat kearahnya

Karena merasa terancam, Anggelina membatalkan pembuatan ice spear-nya, lalu dia mengeluarkan Ice pole  ke arah bawah, lebih tepatnya ke arah tanah, dan otomatis Anggelina mendapatkan lopatan yang cukup tinggi untuk menghindari serangan Arlet,

ice pole, mengeluarkan tiang es yang cukup panjang dan kuat,

“sangat pintar!” jelas Arlet sambil membatalkan skill firewheel-nya,

“tapi dalam kondisi sekarang, bisakah kamu menghindari ini!” jelas Arlet sambil mengeluarkan skill fireball  kearah Anggelina yang sedang bergerak bebas diudara

si-sial! Tidak ada waktu bagiku menggunakan skill ice barrier!” gumam Anggelina dalam hatinya lalu mengeluarkan skill ice ball,

 ice ball, bola es yang cukup dingin dan berukuran seperti bola tenis,

terjadi kabut yang cukup tebal karena benturan dari dua serangan tersebut.

Setelah beberapa detik kabut itu pun menghilang, terlihat Anggelina dan Arlet yang melayang diudara, seolah-olah gravitasi bumi untuk mereka berdua telah hilang

Battle End!

“apa-apaan kalian ini?”tanya Keisha berada di antara mereka berdua,

Semua siswa terkejut dengan hadirnya Keisha, mereka bertanya-tanya siapa gadis yang menghentikan pertarungan hebat itu?

Dengan ekspresi marah, Keisha melayang seperti halnya Anggelina dan Arlet, dia melayang kearah atap gedung sekolah tempat Hizkil dan Anggela menonton pertarungan.

“ang-Anggela gawat, Keisha datang kesini!” jelas Hizkil ketakutan

“sudah kuduga, kakak pasti menyadari keberadaanku” Anggela dengan nada santai lalu berdiri

“Anggela ini bukan waktunya santai !” Hizkil dengan muka ketakutan

“ya kita harus segera pergi dari si –“ Anggela terpotong oleh teriakan Keisha yang masih berada dibawah,

“Jangan kabur kamu Anggela !!!”

“woah, parah parah! Dia marah besar” jelas Anggela tersenyum

“kenapa kamu malah tersenyum?? “ Hizkil dengan nada kesal

“ap-“ Anggela terpotong oleh Keisha yang membatalkan gravitasinya

“Anggela ! kenapa kamu membiarkan adik kamu bertarung seperti itu??!” tanya Keisha dengan nada kesal sambil menghampiri Anggela

“kakak sudah tau kan kalau Anggelina itu punya harga diri yang tinggi? Aku sudah berusaha mengehentikannya tapi dia tetap keras kepala” jelas Anggela sambil memalingkan wajahnya

“kak aku gak apa-apa!” Anggelina berjalan menghampiri Keisha

“gak apa-apa maksudmu gimana? Tangan kamu sampai terbakar begitu” Keisha dengan nada khawatir

“mu-mungkinkah kamu Keisha sang bintang?” tanya Arlet berjalan pincang menghampiri Keisha

“astaga ! kakimu juga terluka, jangan banyak bergerak!” Keisha sambil mengangkat Arlet dengan gravitasinya lalu menembatkannya di salah satu bangku yang berada di atap

“aduh! Sebenarnya apa sih masalah kalian berdua sampai bertarung?” tanya Keisha sambil memejamkan matanya

“maaf kak ini salahku yang iri sama kemampuan Anggelina” jelas Arlet

“sudah kuduga! Anggela kamu harus bertanggung jawab atas ini, bawa Arlet pulang kerumahnya dengan selamat” jelas Keisha sambil melihat Anggela

“heeh? Kenapa aku? Kenapa aku yang disalahkan?” tanya Anggela terkejut

“kakak gak mau tau,” jelas Keisha sambil pergi membawa Anggelina dengan gravitasinya

“sudah kubilang, seharusnya kita kabur secepatnya” jelas Hizkil sambil melirik Anggela

“Hizkil tolong yah” Anggela sambil melirik Arlet

“hee? Kamu melemparkannya padaku? Itu tugasmu!” Hizkil dengan nada sedikit kesal

“apa kamu bodoh? Apa kamu mau kemampuanku terbongkar” bisik Anggela dengan nada kesal

“baik! Kali ini saja Anggela, ini yang terakhir!” Hizkil dengan nada kesal sambil menghampiri Arlet,

Hizkil dan Arlet menghilang, mereka berdua berteleport ke suatu tempat, sedangkan Anggela berjalan menuju ke pintu masuk gedung dan berniat pulang.


*** 

Chapter Selanjutnya
Chapter Sebelumnya
Main Menu 

My dearest [Chapter VIII] [Datangnya Kineser Terkuat] Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

Tidak ada komentar:

Posting Komentar