My Dearest [Chapter VII] [Kamu masih belum berubah]

  • Title: My Dearest
  • Genre: Action, Fantasy, Romance, Drama, Supernatural, Mystery
  • Author: Lullaby (Pen Name)
  • Status: Ongoing

Bagian Pertama: Kinester Terkuat

Berhari-hari setelah kejadian tersebut, EPK(Examination Phase Kineser) sudah dimulai. Seperti biasanya Anggela tidak menanggapi serius test tersebut. Sedangkan Hizkil dan Anggelina berbanding terbalik dengan Anggela, mereka sangat serius menanggapi test tersebut.

Setiap tahunnya EPK akan mengumumkan 3 kineser terbaik dari sekolahnya, dan tentu saja Anggelina menduduki peringkat pertama disekolahnya, diikuti Arlet lalu Hizkil.

“gila yah !! adik kamu semakin terkenal ajah, dia cantik, baik, dan kuat” jelas Hizkil sambil memakan rotinya

“baik?!” tanya Anggela dengan nada sedikit kesal

“ya ma-maksudnya sama orang lain” jawab Hizkil sambil memalingkan wajahnya

“ya ya. Oh iya nanti setelah pulang sekolah aku ada urusan sebentar” jelas Anggela sambil berdiri

“urusan?” tanya Hizkil penasaran lalu tiba-tiba tersenyum sambil memejamkan matanya,

“khawatir sama dia lagi?” jelas Hizkil sambil berdiri

“bo-bodoh kenapa aku harus khawatir sama si cengeng itu?!” jelas Anggela mukanya memerah

“ayolah nggel, aku tau kamu setiap hari selalu mengawasi Anggelina”

“it-itu cuman...” Anggela terdiam lalu berpikir

“ohh yaaa benar, aku harus mencari celah untuk memberi pelajaran padanya” lanjutnya dengan muka yang masih kemerahan

“ya ya, tapi kali ini aku ikut” jelas Hizkil ikut berdiri

“terserah kamu ajah“ Anggela sambil berjalan menuju pintu masuk

“mau kemana? “ tanya Hizkil mengikuti Anggela

“ke dalam, di disini sangat dingin “ jawab  Anggela terus berjalan

“ehh bukannya kamu yang mengusulkan makan siang diatas atap?” tanya Hizkil keheranan

“benarkah?” tanya Anggela dengan nada datar

“benarkah kamu bilang?!” geram Hizkil sedikit kesal

Sepulang sekolah kembali Anggela mengamati Anggelina, tapi kali ini dia ditemani oleh Hizkil. Mereka melihat Anggelina yang berjalan kesana-kesini di area perbelajaan, sesekali Anggelina juga bertanya kepada pedagang atau orang-orang yang sedang lewat,

“Dia seperti itu lagi?” tanya Anggela keheranan

“apa maksudmu seperti itu lag –“ Hizkil terpotong oleh Anggela

“iya dia selalu mondar-mandir tak jelas sambil menanyakan sesuatu. Apa dia kehilangan sesuatu?” tanya Anggela

Hizkil terdiam dan mulai berpikir alasan Anggelina melakukan hal tersebut, lalu dia pun tersenyum sambil berkata“ apa kamu tidak sadar Anggela? Apa yang sebenarnya adik kamu lakukan”

“haah? Apa itu?” tanya Anggela dengan nada meremehkan

“dia sedang mencar –“ Hizkil kembali terpotong oleh Anggela

“Hizkil lihat!” jelas Anggela melihat Anggelina yang di ganggu oleh 8 orang, salah satunya merupakan siswa yang berasal dari HoK

“ya aku lihat, sepertinya orang-orang dewasa itu kineser tingkat 3, mustahil Anggelina mengatasi mereka sekaligus” jelas Hizkil dengan muka cemas

“aduh si cengeng itu!! “ jelas Anggela lalu berjalan menghampiri Anggelina

“ehhh Anggela tunggu!” Hizkil dengan muka terkejut karena melihat reaksi Anggela

“Dasar! Dia memang tidak sabaran jika menyangkut keselamatan keluarganya!” geram Hizkil sendiri dengan nada kesal

“ap-apa mau kalian?” tanya Anggelina dengan nada sedikit ketakutan

“kamu murid pindahan jangan terlalu percaya diri! Jangan berlagak hanya karena kamu cantik dan kuat, kamu bisa seenaknya!!” jelas gadis HoK yang iri terhadap kepopuleran Anggelina

“ehh, perasaan aku gak seperti itu deh” Anggela mundur satu langkah

“gara-gara kamu, kak Hizkil selalu saja memperhatikanmu, apa dia menyukai mu? Apa kamu berpacaran dengannya!!” tanya gadis tersebut dengan nada kesal

“haah?! Kak Hizkil? Enggak enggak, kita enggak ada hubungan ap –“ Anggelina dengan nada ketakutan lalu perkataannya terpotong oleh teriakan Anggela

“Cukup  sampai disitu !!”  Anggela dengan nada sangat kesal sambil terus berjalan menghampiri mereka

“ahh kamu !” Anggelina sambil menunjuk Anggela

“orang yang mengaku-ngaku jadi kakak kembarku!” lanjutnya

“Siapa kalian??! Berani sekali membuat Anggelina ketakutan !” jelas Anggela menghiraukan perkataan Anggelina dan memasang muka marah pada sekelompok orang yang menggangu Anggelina

“ehh?! Jangan mengabaikan ku! Aku gak butuh ban –“ Anggelina dengan nada kesal tapi langsung terdiam semakin ketakutan karena dimarahi oleh kakaknya

“kamu diam saja !!” teriak Anggela ke Anggelina

“se-seharusnya aku yang bertanya? Kenapa kakek banci sepertimu ikut campur dalam urusan kita?” tanya gadis tersebut dengan nada sedikit ketakutan

Pertanyaan gadis tersebut malah dijawab oleh Hizkil yang datang menghampiri mereka,

“bukankah sudah jelas dia ikut campur”

“kak Hizkil ??” jelas gadis tersebut dengan muka yang memerah

“lagipula aku sekarang sudah mengerti permasalahannya” Hizkil sambil menggaruk-garuk kepalanya

“ya ini semua salahmu!! Maka dari itu berhenti menatap Anggelina seperti itu!” jelas Anggela dengan nada kesal

“ap-apa boleh buat dia memang menarik perhatian” jelas Hizkil sambil memalinkan wajahnya

“jadi maksudmu, kamu tertarik dengan adik kecilku hah?!” jelas Anggela semakin kesal

“tidak-tidak, aku masih menyukai Liana!” teriak Hizkil dengan muka yang memerah

Lalu suasana pun menjadi hening untuk sementara. Mereka menarik banyak perhatian pengunjung dan pedagang di pusat perbelanjaan tersebut,

“ya sudahlah! Jadi mau kalian gimana? masih mau menggangu Anggelina?” tanya Anggela

“An-Anggela, mereka warga biasa loh, jangan berlebihan” jelas Hizkil menenangkan Anggela dengan memasang muka ketakutan

“tenang aku juga akan pake batasan kok” senyum Anggela ke Hizkil

“batasan? Batasan sampai mana?” jelas Hizkil mundur satu langkah dari Anggela

“yaah paling parah, aku mengeluarkan skill waktu malam itu, atau mungkin saja bertarung secara serius” senyum Anggela dengan nada serius

“ap-apa kau mau membunuh mereka?” tanya Hizkil dengan nada pelan semakin ketakutan, pertanyaan Hizkil hanya direspon senyuman oleh Anggela,

“sudahlah, kita mundur? Aku gak mau bertarung sama kak Hizkil!” jelas gadis tersebut, lalu merekapun pergi meninggalkan Anggela, Anggelina, dan Hizkil

Setelah mereka cukup jauh, Anggelina berkata dengan nada sedikit kesal, “be-berani sekali kamu membentakku! Lagipula dengan kamu menolongku seperti ini, aku tidak akan berterima kasih apalagi sampai jatuh cinta kepadamu”

“iya tidak apapa” senyum Anggela yang dipaksakan, lalu berjalan pergi menjauhi Anggelina dan Hizkil

sialan si cengeng ini! sudah aku tolongin masih saja sombong. Sepertinya dia benar-benar sudah berubah! Sebenernya apa yang udah kakek tua itu ajarkan sama anggelina” geram kesal Anggela dalam hatinya

“Anggelina, tahukah kamu? sejak kamu pindah kesini dia selalu mengawasi kamu” jelas Hizkil sambil melihat Anggela

“ehh orang itu nge-stalker aku? Menjiji –“ Anggelina terpotong oleh Hizkil

“enggak bukan itu !, wajar saja kan dia khawatir terhadap adiknya sendiri?” jelas Hizkil tersenym kearah Anggelina

“kakak?? Orang itu??! Apa kamu masih bercanda hah?” tanya Anggelina dengan nada sedikit kesal

“kalau kamu masih belum percaya, datanglah kerumahnya” Hizkil sambil memberikan alamat rumah Anggela,

“aku gak akan –“ Anggelina terpotong kembali oleh Hizkil

“datanglah!! Daripada kamu mondar-mandir tidak jelas seperti itu? daritadi kamu mencari keberadaan kedua kakak kamu kan” Hizkil lalu berjalan mengikuti Anggela yang sudah cukup jauh

Anggelina hanya terdiam sambil memegang alamat kertas yang diberikan Hizkil, lalu dia berbicara pada hatinya sendiri “mu-mungkin aku harus mengeceknya, semoga saja apa yang dikatakan kak Hizkil benar. Aku sangat merindukan kedua kakakku, khususnya kaka perempuan tertuaku” Anggelina dengan memasang muka sedih.

***

Bagian Kedua:

“Pe-permisi !!” teriak Anggelina sambil memasang muka cemas

“ya, tunggu sebentar “ jelas Keisha sambil berjalan menuju pintu keluar

“siapa yah –“ Keisha sambil membuka pintu lalu dalam sekejap terdiam

“an-anu apa disini benar rumah –“ Anggelina terpotong oleh Keisha yang langsung mengelus-ngelus kepalanya

“kamu sudah besar yah Anggelina!” senyum Keisha hampir menitikan air mata kebahagiaan

Anggelina terkejut dengan perkataan tersebut, lalu dia mengamati baik-baik wajah Keisha. Secara spontan dan tanpa ia sadari dia bertanya, “Kak Keisha?”

“iya ini kakak kamu, Keisha. Masa kamu lupa?” senyum Keisha

“enggak kak!” Anggelina langsung menangis dan memeluk kak Keisha,

“ya ampun kamu masih belum berubah” senyum Keisha sambil mengelus-ngelus kepala Anggelina

“ya sudah ayo masuk” lanjut Keisha

“permisi “ jelas Anggelina dengan nada sopan

“permisi? Kenapa bilang permisi?” tanya Keisha tersenyum

“ohh, aku pulang !!” senyum Anggelina terlihat bahagia

“ayo sini ! kita ngobrol-ngobrol di dalam “ ajak Keisha sambil berjalan ke ruang keluarga

“iya kak” senyum Anggelina mengikuti Keisha

Mereka pun duduk ditempat kursi yang telah ada,

“mau minum?”

“enggak kak” jawab Anggelina sambil menggelengkan kepalannya

“hmm jadi Anggelina, kamu masuk HoK yah?” tanya Keisha sambil melihat seragam yang dikenakan Anggelina

“iya kak”

“waah berarti kamu udah ketemu sama kakak kembar kamu dong?” tanya Keisha tersenyum

“ja-jadi Anggela benar-benar kakak kembar aku?” tanya Anggelina

“apa yang kamu katakan? Tentu saja dia itu kakak laki-laki kamu. Apa kamu tidak mengingat orang yang selalu mengusilimu sejak kecil?”

“ta-tapi kak bukankah kemampuan kakak kembar aku hebat? Bisa dikatakan dia lebih jenius dari kita berdua. Sedangkan Anggela kan hanya tingkat 1, bukankah itu sangat lemah bagi keluarga bangsawan seperti kita?” tanya Anggelina

“hahahahahahaha” Keisha langsung tertawa hebat

“kak?” tanya Anggelina kebingungan

“ahahah, maaf, maaf Anggelina” Keisha sambil mencoba menghentikan tertawaannya

“jadi karna itu yah, kamu tidak percaya kalau Anggela itu kakak kembar kamu?” tanya Keisha tersenyum

“iya,”

“baiklah karena kamu bagian dari keluarga kakak akan meberitahumu",

"sebenernya Anggela itu kineser yang kuat, Anggelina” lanjut keisha

“kineser kuat? Masa kak? Tapi nilai dari EPK Anggela rendah sekali” jelas angelina sambil memasang muka kebingungan

“iya, karena suatu alasan dia menyembunyikan kemampuannya”

“benarkah?” tanya Anggelina memasang wajah yang masih tidak percaya

“menurut kamu, sebenernya Anggela itu tingkat berapa?” tanya Keisha tersenyum

“hmmm, tingkat 4 sama kayak aku”

“bo boo, salah ! “ jelas Keisha sambil menyilangkan kedua tangannnya

“ehh, tingkat 3?”

“bo boo, salah juga !”

“lalu tingkat berapa?” tanya Anggelina kebingungan

“dia satu tingkat lebih tinggi dari kakak” senyum Keisha

“waahh dia lebih hebat dari kakak?” tanya Anggelina terkejut

“iya “ senyum Keisha

“tapi kak Keisha tingkat berapa?”

“aku? Satu bulan yang lalu aku mencapai tingkat master” senyum Keisha

“ehh tingkat 6?? Bohong jadi kakak termasuk kineser tingkat atas dong??!” tanya Anggelina terkejut

“ta-tapi tunggu dulu kak !” Anggelina sambil memasang muka yang berpikir

“apa ?“ senyum Keisha

“ji-jika kakak tingkat master, jangan-jangan Anggela mencapai tingkat...” Anggelina sambil memasang muka yang seakan tidak percaya

“iya, dia mencapai tingkat Lord” jelas Keisha tersenyum

“mu-mustahil kakk ! ha-hanya satu orang didunia ini yang mencapai tingkat 7, yaitu kineser terkuat saat ini, Charles” jelas Anggelina dengan nada gugup

“iya, Anggela setingkat dengan orang itu” jelas Keisha

“ta-tapi kak, tingkat Lord sudah dikatakan mustahil oleh para peneliti kinesis. Bahkan seorang tingkat master saja harus mengasah kemampuannya selama lebih dari 121 tahun untuk mencapai tingkatan itu!! Hanya bangsawan grade S saja yang mencapai tingkat itu!!” jelas Anggelina tidak mau mengalah

“kamu datang ke Dealendra kapan Anggelina?” tanya Keisha

“apa itu penting sekarang? Jangan mengalihkan pembicaraan kita kak!” jela Anggelina sambil memasang muka cemberut

“jawab saja pertanyaan kakak”

“emm, sekitar 2 bulan yang lalu” jawab Anggelina memasang muka berpikir

“bagus! Kamu lihat petir besar yang muncul di malam itu?” tanya Keisha

“lihat? Mem –“ Anggelina terpotong oleh Keisha

“itu ulahnya” jawab Keisha sambil memasang muka sedikit kesal

“beneran? Jadi itu kemampuan yang sebenernya dari kak Anggela?” tanya Anggelina

“kemampuan yang sebenarnya? Enggak enggak dia cuman pemanasan, bisa dibilang cuman 5% kekuatannya”

“5%? Petir sebesar itu hanya 5%? Apa kakak sedang bercanda?”

“tidak Anggelina, kakak serius! Kamu tidak tau betapa mengerikannya kekuatan anak itu” jelas Keisha dengan nada serius

“wah dia bener-bener seperti monster” geram Anggelina ketakutan

Perkataan Anggelina dijawab Keisha dalam hatinya sendiri,

tidak Anggelina, ada yang lebih mengerikan dari Anggela yang mencapai tingkat master. Tingkat divinity, tingkat terkuat dalam kineser, mereka sudah tidak memiliki batasan pada otak mereka, mereka layaknya seperti mayat hidup yang memiliki akal. Silca satu-satunya orang yang mencapai tingkatan itu, dan merupakan keinser terkuat sebenarnya di era ini”

“ja-jadi ini yah arti dari perkataan kak Hizkil waktu itu” jelas Anggelina

“maksudnya?” tanya Keisha kebingungan

“iyaa, saat aku mau di kepung oleh sekelompok orang, tiba-tiba datang kak Anggela yang menolongku, kalau tidak salah dia bilang ‘ aku akan bertarung serius’  lalu tiba-tiba Hizkil memasang muka ketakutan sambil berkata ‘apa kamu membunuh mereka’ ” jelas Anggelina sambil melirik keatas

“ahahaha, pasti Anggela bercanda kan?” tanya Keisha memasang muka sedikit ketakutan

“enggak kak! Dia memasang muka serius”

“aku pul –“ Anggela yang baru memasuki rumah terpotong oleh teriakan Keisha

“Anggela !!”

“h-haah? Apa kak? Aku baru pulang udah kena teriak?” jelas Anggela sedikit ketakutan

“apa yang kamu lakukan terhadap anak-anak itu?” teriak Keisha dengan nada sedikit kesal

“haah? Apa maksud kakak?” tanya Anggela sambil membuka sepatunya

“ kata adikmu, kamu akan bertarung serius melawan orang-orang yang mengganggunya!”

“ohh itu –“ Anggela kembali terpotong oleh Keisha

“dan juga kenapa kamu tidak bilang ke kakak, kalau adikmu satu sekolah denganmu?” tanya Keisha

“ya karena, dia tidak menganggapku sebagai kakak! Bahkan dia menghinaku” jelas Anggela sambil berjalan ke ruang keluarga

Anggelina hanya terdiam malu karena menyesal telah melakukan hal buruk pada kakak laki-lakinya,

“Anggela, jaga ucapanmu ! kamu membuat adikmu hampir menagis “ jelas Keisha sambil melihat Anggela

“tapi itu kenyataanya, iya kan Anggelina?” tanya Anggela dengan nada mengejek

“woahh kakak!” Anggelina menangis lalu memeluk Keisha

“Anggela !!” geram kesal Keisha

“ya ya maaf kak” senyum Anggela lalu berjalan ke kamarnya

“tapi tenang ajah, meski dia memiliki sifat seperti itu aku udah mengawasinya kok” senyum Anggela langsung masuk kekamarnya

Anggelina terus menangis, dia tidak tau air mata ini merupakan kebahagian atau penyesalan, keduanya bersatu.

Hampir 2 bulan penuh dia mencari kedua kakak kandungnya, tapi tanpa dia sadari ternyata salah satu kakaknya selalu mengawasinya dan senantiasa menjagannya

Sedangkan saat Anggela masuk ke kamar sendiri, dia langsung melompat ke tempat tidurnya, dia tersenyum dan bergumam dalam hatinya sendiri “aku tarik kata-kataku sebelumnya, Anggelina. Kamu masih belum berubah!”

***

Chapter Selanjutnya
Chapter Sebelumnya
Main Menu 

My Dearest [Chapter VII] [Kamu masih belum berubah] Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

Tidak ada komentar:

Posting Komentar