My Dearest [Chapter VI] [Kembalinya Anggelina]

  • Title: My Dearest
  • Genre: Action, Fantasy, Romance, Drama, Supernatural, Mystery
  • Author: Lullaby (Pen Name)
  • Status: Ongoing


Bagian Pertama:

“Hallo Anggela?” Tanya khawatir Hizkil menggunakan handphonenya.

“Apa? Ini sudah jam setengah 8 malam, aku mau tidu –“

“Cepat datang ke Blok C daerah selatan Dealendra, ada perampokan disini !!” Hizkil dengan nada khawatir.

“Haaah? Lalu kenapa kamu malah meneleponku?! Itu bukan urusan ku –“

Kembali Anggela perkataannya terpotong oleh Hizkil.

“Seluruh Adjoin yang berusaha menangkap pelaku telah dikalahkan, maka dari itulah aku meneleponmu!!”

“Apa?! Seluruh Organisasi keamanan kineser itu telah dikalahkan?” Tanya Anggela sedikit terkejut.

“Iya! Cepatlah datang kemari, sebelum dia melarikan diri!” Jelas Hizkil dengan nada mendesak.

“Ya iya, aku kesana !” Anggela langsung menutup teleponnya.

“Yang benar saja?! Kenapa aku harus melakukan ini?” Anggela bergumam sendiri dengan nada kesal sambil memakai jaketnya.

Electrica lightning speed.” Geram Anggela sendiri sambil menutup matanya dan bergerak secepat halilintar yang menggunakan udara sebagai hambatannya.

Dalam sekejap Anggela sampai di blok C daerah selatan Dealendra.

“Hizkil dimana kamu?!” Teriak Anggela. “ Awas ajah kalau dia membohongiku lag –“ lanjut Anggela bergumam sendiri tapi terpotong oleh teriakan Hizkil dari sebrang jalan.

“Anggela!! Lihat diatas kepalamu! Orang yang melayang terbang itu adalah perampoknya!”

Setelah mendengar teriakan sahabatnya itu, dengan cepat Anggela langsung melihat kearah atas.

Aerokinesis kah?” Anggela bergumam dalam hatinya sendiri, lalu kembali menggunakan skill electrica lightning speed. Dia bergerak secepat halilintar kearah perampok tersebut, dan tanpa perampok itu sadari Anggela sudah berada diatasnya.

“Binggo!!” Anggela tersenyum sambil melihat perampok tersebut, lalu Anggela bersiap menendang kepala perampok tersebut dengan kaki kanannya.

“Ap-apa? Sejak kap –“ perampok tersebut terkejut, dan perkataanya tidak selesai karena mendapatkan tendangan yang cukup keras dari Anggela.

Dia jatuh menukik sangat cepat kebawah, tapi saat 5m diatas permukaan tanah dia berteriak. “Aerial Stay !!” dalam sekejap sebuah tekanan udara yang cukup hebat mendorongnya dan membuat dia kembali melayang.

Sebelum Anggela tertarik oleh gaya gravitasi, dia kembali melakukan skill sebelumnya untuk mendekati dan menyerang kembali perampok tersebut.

Furious wind !" Jelas perampok tersebut sambil membuka topengnya.

Furious wind, membuat sebuah putaran angin yang tajam disekitar pengguna dengan radius 3x3m, skill ini efektif digunakan menyerang atau pun bertahan.

Anggela sudah terlanjur masuk dalam radius furious wind, dan otomatis dia terkena serangan tersebut.

Anggela langsung terpental sejauh 15m dan mendapati luka-luka seperti irisan pisau di seluruh tubuhnya,

“Hmm aku mengerti, tidak kusangka di Dealendra ada kineser tingkat atas selain sang bintang Keisha .” Terlihat gadis cantik dengan rambut twintail berwana merah darah.

“Eehh... kamu seorang gadis?” Tanya Anggela dengan muka cukup terkejut.

“Ya tentu saja, tapi yang lebih penting dari itu apa aku harus meladenimu, Tuan electrokinesis?” Senyum gadis tersebut pada Anggela.

“Tentu... jika kau mau” Senyum Anggela membalas senyuman gadis tersebut.

Anggela mulai menutup matanya, dia mulai berkonsentrasi sambil mengangkat tangan kirinya.

“Ap-apa yang kamu lakukan? Apa kamu menyerah –“ perkataan gadis tersebut tiba-tiba terdiam karena melihat getaran yang cukup hebat disekitar Anggela.

Te-tekanan macam apa ini?” Gadis tersebut berbicara pada dirinya sendiri dengan memasang muka khawatir

“Sebaiknya kamu berhati-hati dengan kepalamu.” Senyum kembali Anggela.

“Ja-jangan-jangan –“ jelas gadis tersebut langsung melihat keatas.

Gadis tersebut melihat gumpalan awan hitam pekat yang dialiri banyak halilintar, lalu dengan muka sedikit ketakutan dia pun kembali melihat Anggela, dan kembali Anggela merespon gadis tersebut dengan senyuman

Atmostfer Defence !!” Teriak gadis tersebut sambil merentangkan kedua tangannya yang sejajar dengan bahunya.

Atmosfer defence, mengumpulkan seluruh jenis udara yang berada dalam jangkauan 20x20m, lalu kumpulan tersebut di konversi menjadi pertahanan udara tingkat tinggi yang befungsi untuk melindungi pengguna  dari serangan musuh.

Crushing Bolt !!” Teriak Anggela sambil menjatuhkan tangan kirinya.

Crushing Bolt, mengendalikan energi petir yang berada di atas awan, energi petir yang dikendalikan tersebut akan dikumpulkan pada satu tempat atau awan yang sama, dan ketika awan tersebut sudah tidak kuat menampung energi listrik itu. Sang pengguna akan langsung mengendalikan energi petir yang berlebihan itu untuk menyerang musuhnya. Skill ini memiliki radius 8x8m dengan tegangan listrik mencapai 2jt volt.

Skill Crushing bolt milik Anggela menarik banyak perhatian, semua orang bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi sampai muncul petir yang begitu besar.

Keisha terbangun dari tidurnya oleh suara petir Anggela, dia melihat keluar jendela karna penasaran apa yang sebenarnya terjadi? Lalu dengan memasang muka sedikit kesal dia bergumam dalam hatinya sendiri. “Hanya satu orang di daerah ini yang bisa melakukan hal tersebut, itu pasti Anggela!! Apa yang sebenarnya dia lakukan, sampai-sampai harus mengeluarkan skill itu? 

“Siaal! Ke-kekuatan macam apa itu? Hah hah hah” jelas gadis perampok tersebut sambil terus mengambil nafas karena kelelahan.

“Ehh sudah cape? Padahal aku tadi cuman pemanasan loh.” senyum Anggela sambil melihat gadis tersebut.

Dengan memasang muka khawatir dia kembali berbicara dalam hatinya sendiri “Apa-apaan orang ini? Dia seperti tidak terlihat kelelahan setelah menggunakan skill itu, jika aku tidak menggunakan skill pertahanan terkuatku, mungkin sekarang aku sudah mati! orang ini bukan kineser tingkat atas biasa, kekuatannya hampir menyamai kak Silca. Apa boleh buat pilihan terbaikku sekarang hanya mundur.”

“Aku menyerah! Ini barang rampokanku.” Jelas gadis tersebut sambil melemparkan hasil curiannya.

“Eehh.. kenapa kamu tidak mencoba kabur saja?”

“Apa kau sedang bercanda? Mustahil aku bisa kabur dari monster sepertimu.”

“Mo-moonster? An-anu bukankah itu terlalu berleb –“

“Sudah jelas kan kalau aku memanggilmu monster! aku tidak tau siapa kamu, kamu bahkan tidak masuk dalam list 28 kineser tingkat atas, tapi kekuatan mu melebihi tingkat atas pada umumnya dan bahkan kekuatanmu hampir menyamai kak Silca.” Jelas gadis tersebut sambil terbang menjauhi Anggela.

“Silca? Bukankah terlalu berlebihan jika membandingkanku dengan kineser terkuat saat ini, ” senyum Anggela bergumam sendiri sambil melihat gadis tersebut pergi

“Tapi yang lebih penting akhirnya tugas ini selesai jug –“ Anggela terpotong oleh Hizkil.

“ Anggela!! bukankah kamu tadi itu terlalu berlebihan? Kamu membuat terkejut seluruh penduduk di daerah ini!” Jelas Hizkil dengan nada sedikit kesal

“Ehh? Benarkah?” Tanya Anggela sedikit terkejut.

“Haah kamu tidak sadar? Tapi ya sudah lah aku tidak bisa marah kepadamu, lagipula aku yang ikut melibatkanmu dalam situasi seperti –“ Hizkil terpotong oleh Keisha yang tiba-tiba berada dibelakangnya.

“Sudah kuduga ini perbuatanmu Anggela!” Keisha dengan nada kesal.

“An-anu kak, aku ada alasannya, aku berhasil mengagalkan perampokan, lihat ini hasil curiannya” Anggela dengan nada ketakutan sambil menunjukan hasil rampokan gadis tersebut.

“Kakak tau niat kamu baik, tapi bukankah tadi kamu itu terlalu berlebihan? Bagaimana jika ada orang yang tidak bersalah terkena dampaknya” Jelas Keisha menasehati Anggela.

“Ya Kak, maaf.” jelas Anggela sambil memalingkan wajahnya.

“Ya sudah lah ayo kita pulang sebelum Adjoin datang ketempat ini.” Jelas Keisha sambil berjalan pulang menuju rumahnya.

“An-anu bukankah, kak Keisha itu ketua Adjoi –“” Tanya Hizkil.

“Kamu juga Hizkil cepat pulang! kamu ini... sudah malam masih saja keluyuran diluar!” Keisha dengan nada sedikit kesal.

“Si-siap roger!’ Jawab Hizkil lalu melakukan teleport menuju rumahnya.

“Aku duluan ya Kak.” Anggela lalu melakukan skill Els(Electrica lightning speed) untuk sampai ke dalam kamarnya.

“Dasar! ” Keisha bergumam sendiri dengan nada masih kesal, lalu kemudian dia juga menggunakan skill yang sama dengan Anggela yaitu skill Els untuk pergi ke rumahnya.



***

Bagian kedua:

“Sialan! Kenapa aku bisa kesiangan seperti ini?” Geram Anggela sendiri sambil terus berlari menuju sekolah, lalu dia mulai berpikir dan mengingat kejadian tadi malam.

“Ah... tentu saja aku pasti kesiangan, kemarin malam aku tidur jam 10 karena pertarungan itu, ” Anggela memasang muka mengeluh.

Saat Anggela berlari melewati koridor sekolah, dia tidak sengaja melihat gadis cantik berambut putih dengan muka yang sangat mirip dengan Keisha, gadis itu berjalan ke ruang kepala sekolah dengan salah satu pengajar di HoK.

Dengan tanpa sadar Anggela berhenti sambil terus memandang gadis tersebut. Hanya satu kata yang terpikirkan dalam pikiran Anggela “Anggelina?” gumam dia dalam hatinya sendiri sambil memasang muka terkejut.

Ah gawat gawat! aku harus cepat !” gumam Anggela kembali dalam hatinya sendiri, lalu berlari kembali menuju kelasnya.

Dia sampai di kelasnya dan mendapati pengajar dikelasnya tidak ada, hanya ada beberapa siswa yang berada dikelasnya, dia berjalan menghampiri Sylvia dan bertanya.

“Pak Daniel kemana?” Tanya Anggela ke Sylvia

“Hah? Kenapa aku harus menjawabmu, aku tidak berkewajiban memberitahu –“

“Sylvia sudahlah.” jelas sahabat Sylvia menenangkannya. “Pak Daniel izin tidak masuk sekarang, kita hanya diberi tugas,” lanjut gadis tersebut menjelaskan ke Anggela.

“Ohh begitu, ya udah terima kasih.” Jelas Anggela sambil berjalan ke tempat duduknya.

“Salsa, kamu jangan tertipu sama pembunuh itu!” Bisik Sylvia yang masih terdengar Anggela

“Ayolah Sylvi, itu sudah setahun yang lalu dan lagipula itu hanya kecelakaan.”

“Tapi –“

“Yang lebih penting dari itu, kamu lihat kan kilatan petir yang besar itu?” Tanya Salsa

“Ya aku melihatnya, aku berpikir itu tidak mungkin terjadi secara alami.” Jelas Sylvia

“Benar, aku setuju! Sepertinya kemarin malam telah terjadi pertarungan kineser tingkat atas.” Salsa sambil berdiri dari tempat duduknya.

“Ya aku juga berpikir sepert itu, apa masalah mereka sampai melakukan pertarungan hebat seperti itu yah?” Tanya Sylvia lalu ikut berdiri dari tempat duduknya.

“Kamu mau kekantin kan?” lanjut Sylvia bertanya kembali.

“Iya, aku belum sarapan tadi pagi.” Salsa sambil berjalan menuju pintu keluar kelas.

“Daripada aku disini, lebih baik aku ikut kamu deh.” Jelas Sylvia berjalan mengikuti Salsa sambil melirik sinis Anggela.

Untung saja mereka tidak tahu!” Gumam Anggela dalam hatinya sendiri sambil mengambil nafas lega, setelah itu tanpa sadar Anggela kembali tertidur karena masih mengantuk.

~~

Beberapa saat kemudian, Anggela terbangun karena dibangunkan paksa oleh sahabatnya yang mendatangi kelas Anggela.

“Anggela bangun! “

“Oohh Hizkil? Kenapa?” Tanya Anggela dengan memasang muka setengah sadar.

“Ayo makan siang! ini sudah jam istirahat.” Ajak Hizkil.

“Istirahat?!”

“Iya, memangnya apa yang kamu lakukan kemarin malam sampai kurang tidur seperti ini?” Tanya Hizkil tersenyum.

“Apa pertanyaanmu itu harus kujawab?” Jelas Anggela dengan nada sedikit kesal.

“Ahaha tenang aku cuman bercanda.”

“Jadi sekarang sudah istirahat, ya? “ Tanya kembali Anggela.

“Iya, memang –“ Hizkil terpotong oleh Anggela yang tiba-tiba berdiri.

“Ikut aku! “Jelas Anggela lalu berjalan ke pintu keluar kelas.

“Memangnya mau kemana?” Tanya Hizkil memasang muka keheranan sambil berjalan mengikuti Anggela.

“Ikut sa –“ Anggela terpotong karena melihat Shina, Eliza dan Anggelina yang sedang makan di kantin.

“Stop!” Anggela sambil menahan Hizkil.

“Hah? Sebenarnya ada apa denganmu hari ini, bukankah kamu hari ini sedikit lebih an –“

“Lihat gadis berambut putih yang bersama Shina itu.” Jelas Anggela sambil menunjuk Anggelina.

“Ra-rambut putih? Ja-jangan – jangan ?” Hizkil memasang muka terkejut.

“Iya, dia Anggelina.” Anggela tersenyum

“Wooah cantik banget, mukanya bener-bener mirip sama Kak Keisha!” Jelas Hizkil sambil terus melihat Anggelina.

“Lalu apa alasan dia datang kemari?” Tanya Hizkil.

“Kakekku meninggal, akhirnya dia datang kemari.” Jelas Anggela singkat.

“Singkatnyaaa.” Hizkil dengan muka terkejut.

“Ya udah ayo kita kembali ke kela –“

“Apa maksudmu? Kita harus menyapa adik kecilmu kan, lagipula ini kan jam istirahat jadi kita harus membeli makanan.” Hizkil berjalan menghampiri Shina dan yang lainnnya sambil menarik Anggela secara paksa.

“Eehh? Hizkil tung-tunggu aku belum siap, ak –“

“Yoo Shina, Eliza, dan Anggelina.” Sapa Hizkil pada mereka.

“Siapa?” Bisik Anggelina ke Shina.

“Kakak kelas kita, namanya Hizkil” jawab Shina.

“Ohh, jadi ada urusan apa Kak Hizkil?” Tanya Anggelina sambil melihat Anggela.

“Umm... kenal sama orang ini?” Hizkil sambil memegang kepala Anggela, lalu dengan sangat cepat Anggela membuang tangan Hizkil dari atas kepalanya.

“Apaan sih.“

“Gak! Siapa orang aneh ini?” Tanya Anggelina sambil menunjuk Anggela dengan nada meremehkan.

Or-orang aneh? " Geram kesal Anggela dalam hatinya.

“Ehh bohong?!! Kamu gak kenal kakak kembar kamu sendiri?” Tanya Hizkil terlihat sangat kaget.

“Haaaah?! Orang ini kakak kembar aku?” Tanya balik Anggelina dengan nada kesal.

“Apa kamu mengajakku berkelahi hah?!” Lanjutnya sambil melihat Anggela dengan tatapan kesal.

“Lah kok melihat ke saya? “ Anggela balik nanya.

“Denger yah! Kakak aku itu tidak sejelek ini, lagipula dia orang yang sangat jenius.”

“Ingat baik-baik yah aku dan kakak kembar aku bangsawan grade A, otomatis dia merupakan kineser hebat seperti aku!” Lanjut Anggelina.

“Sedangkan disekolah ini kineser tertingginya hanya tingkat 4 sepertiku, dan yang lebih parahnya lagi dia itu seorang perempuan, jadi dengan kata lain kamu kineser tingkat rendah kan? Tingkat berapa kamu?” Tanya Anggelina sambil menunjuk Anggela.

“Ti-tingkat satu.” Senyum Anggela.

“Eehh?!! Anggela?” Tanya Hizkil dengan muka kaget.

“Haahahahaha, tingkat 1 ingin mengaku-ngaku jadi kakakku? Apa kau bercanda?” Tanya Anggelina dengan  tertawa yang meremehkan

“Ahahahaha, maaf orang ini emang sering bercanda.” Jelas Anggela sambil menepuk punggung Hizkil.

“Sudah sudah, bell masuk mau berbunyi, ayo kita kembali ke kelas” ajak Eliza ke Anggelina.

“Ya, ayo Eliza, Shina.” Senyum Anggelina.

Lalu Anggelina, Shina dan Eliza pun berjalan pergi ke kelasnya, sedangkan Hizkil dan Anggela masih berada dikantin tersebut.

“Anggela denger yah, kenapa kamu tidak mengatakan yang sebenarny –“ Hizkil terdiam karena melihat muka Anggela yang terlihat kesal.

“Si cengeng itu!! Berani sekali dia menghinaku seperti itu?? Awas... awas saja nanti kamu Anggelina!!”

“An-Anggela?” Tanya Hizkil ketakutan.

“Haah?!” jawab Anggela dengan nada yang masih kesal.

“Ma-maaf, aku cuman mau ngasih tau, dia itu masih adik kandungmu, jangan terlalu keras.” Jelas Hizkil dengan nada pelan.

“Sudah jelas, aku hanya akan memberinya sedikit pelajaran” Senyum Anggela, raut wajahnya berubah secara drastis.

“Ha-hanya sedikit, kan?” Hizkil sambil memasang muka khawatir.

“Iya hanya sedikit, ayo kita beli makanan sebelum bell masuk berbunyi.” Ajak Anggela lalu berjalan kearah kasir.

“Y-ya” Hizkil sambil berjalan mengikuti Anggela.


***


Chapter Selanjutnya
Chapter Sebelumnya
Main Menu

My Dearest [Chapter VI] [Kembalinya Anggelina] Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

Tidak ada komentar:

Posting Komentar