Author: Valdo L Finz
Genre: Fantasy, Adventure, Action, Romance, Ecchi, Comedy.
Main Menu: Click Here
Prev Chapter: Click Here
ARTANIA
Chapter 02
Welcome to Artania
Rain menjauhkan tangan dari pandangan matanya, namun betapa terkejutnya ia ketika melihat pemandangan yang ada disekitarnya.
“Dimana ini?!” Pikirnya.
Dengan
sebuah perasaan cemas, Rain memandang tempat itu.. Tempat yang saat ini
menjadi daerah dimana ia berpijak.Rain hanya bisa terdiam didalam
keadaan yang membuatnya gelisah. Tertegun sambil memperhatikan daerah
yang sebelumnya sama sekali tak pernah dilihatnya.
Secara
perlahan-lahan didalam keadaan bingungnya, rain mengusap-usap matanya.
Mengusap-usap matanya seakan-akan ia tak percaya dengan apa yang
dilihatnya.
Tapi seberapa keras rain mencoba mengusapnya,
tetap saja pemandangan disekitarnya tak kunjung berubah. Namun baru saja
ia berusaha untuk menemukan jawaban didalam pikirannya, kembali rain
dikejutkan ketika tersadar dan melihat pakaian yang sedang
dikenakannya.
Kini pakaian yang sebelumnya dikenakan oleh
rain telah berubah. Bertukar dan menjadi sebuah jubah kain panjang
dengan desain yang cukup mewah berwarna putih.
Memang
jubah itu cukup menarik perhatiannya. Meskipun jubah itu hanya berwarna
putih dengan sebuah list merah dikedua sisi luarnya. Tak cuma hanya itu,
jubah itu juga dipadu dengan sebuah dalaman berwarna abu-abu yang cukup
menarik, yang berada dibagian kedua sisinya.
Ditengah
keadaan itu, Rain mencoba mengingat kejadian sebelumnya dan menyusunnya
satu-persatu. Namun sayang tak sedikit pun jawaban yang bisa
didapatkannya untuk menjelaskan keadaan yang didalaminya ini.Ia mencoba
berteriak, meminta tolong, namun ia sadar bahwa perbuatannya itu hanya
percuma.
Tak ada seorang pun yang bisa terlihat didalam pandangan rain.
Sekarang yang dia sadari,
dia telah berada di negeri entah berantah yang ia tidak ketahui keberadaannya.
Rasa
cemas kembali mencekam ketika ia membayangkan hal itu. Sungguh
penglihatannya itu membuat kepalanya berputar-putar dan membuatnya
bertanya-tanya.Namun ditengah kebingungannya itu, ia tersentak saat
suara yang sangat dikenalnya menegurnya.
“Hei, Tuan!” Teriaknya sambil menepuk pundak rain, memecahkan semua pemikiran rain dan membuatnya tersentak.
Seketika
didalam keadaan itu, rain terjatuh dengan sangat kerasnya. Terjatuh dan
tersungkur dalam posisi duduknya, seakan-akan keadaan itu sangat
mengejutkannya. Lalu betapa terkejutnya rain ketika berhasil melihat
seseorang yang menegurnya itu.
“Kamu.. kamuuuuu’kan!?” Teriak rain tidak percaya ketika mendapati crown yang berada tepat dihadapannya.
“Bagaimana kau bisa berada disini?!” Tanya rain masih dengan ekspresi wajahnya yang sangat tidak percaya.
“Harusnya aku yang bertanya seperti itu kepadamu, Tuan!” Jawabnya didalam keterkejutan rain.
Memang
rain berpikir semua itu tak masuk akal. Pertama komputernya yang
terjangkit bug ber-intelegensi dan bisa berbicara.. Lantas sekarang?
Gadis cyber itu sendiri berada dialam jangkauannya dan berada
disampingnya.
Jadi bagaimana mungkin semua itu terjadi?
Kurasa hanya crown yang bisa menjawabnya. Itulah yang dipikirkan rain
ketika memandang crown.Rain mulai beranjak berdiri didalam keadaannya.
Namun masih dengan segudang pertanyaan, ia menatap crown.
“Crown, bisakah kau menjelaskan semua ini?” Tanya rain kepada crown.
Rain
pikir, crown akan ragu ketika mengatakannya. Namun ternyata rain salah.
Dengan jelas crown menjelaskan perkataan demi perkataan yang sedang
mengganggu pikiran rain.
“Baik, Tuan!” Ucapnya dengan sebuah senyuman.
Lalu kemudian, crown berusaha menjelaskan semuanya kepada rain.
“Sekarang,
kita berada didalam dunia game yang bernama Artania.” Jelas Crown.
“Sebuah dunia dimana segala jenis bangsa hidup secara berdampingan.”
Namun
betapa terkejutnya rain ketika crown mengungkapkan perkataan itu.
Pertama gadis cyber yang bisa berbicara, kedua gadis cyber itu berada
tepat disampingnya, dan sekarang terjebak didalam dunia game?!
“HAAAH?! DUNIA GAME?!” Teriak rain.
“APA AKU SUDAH GILA?!“ Pikir rain.
“HAHA.. YANG BENAR SAJA!!” Ungkap rain dengan tawanya yang menggelegar. “PASTI INI CUMA MIMPI.. PASTI..”
Didalam
perkataan crown, rain tertawa dengan sangat kencangnya. Hal ini
dimaksudkan untuk menutupi semua rasa kekhawatirannya tentang
pemikirannya yang tidak bisa ia percayai.
Tapi didalam
keadaannya itu, seketika crown mulai menendang bokong rain. Membuat rain
tersentak, terjatuh kembali, dan tersadar didalam gurauannya.
Rain
terjatuh dengan sangat kerasnya ketika crown melakukan tindakan itu.
Untuk sejenak ia menjadi marah dan cukup kesal dengan perbuatan crown.
Namun
berkat itu, akhirnya ia tersadar dan berkata.. “TIDAK MUNGKIN!!”
Teriaknya dengan sangat kencangnya sambil berlari berputar didalam
pandangan crown.
“BAGAIMANA INI?!” Teriak rain kepada crown, masih dengan ekspresi wajahnya yang terlihat cemas dan tak percaya.
Masih
dengan keadaanya yang panik, cemas dan gusar, rain berputar-putar pada
tempat dimana kakinya berpijak. Berputar-putar seakan-akan keadaannya
saat ini sangat tak masuk akal dan mengganggunya.
“BAGAIMANA MUNGKIN AKU BISA TERJEBAK DIDALAM DUNIA GAME?!” Teriak rain.
Sekali lagi, crown hanya terdiam dan menendang bokongnya kembali.
***
“Bisakah kau tenang sedikit, Tuan?” Tanya crown setelah melihat keadaan rain yang sedikit tenang.
Akhirnya
setengah jam telah berlalu didalam keadaan rain yang kacau. Kini
sepertinya rain sudah terlihat sedikit tenang. Meskipun sebelumnya ia
terlihat sangat panik tentunya.
Namun tak sedikit pun
kecemasan yang luput dari raut wajahnya. Itulah yang dipikirkan crown
ketika memandang rain yang masih termenung sambil menatap langit yang
berada didepannya.
Tapi crown tak hanya tinggal diam.
Perlahan demi perlahan ia melangkahkan kakinya dan beranjak mendekat
menuju tempat rain duduk terdiam dan terpaku.
Lalu setelah itu, dengan santainya crown duduk disamping rain, ikut memandang langit, dan berkata.. “Tenang saja, Tuan..”
“Apa
pun yang terjadi, aku akan selalu menemanimu.” Ucap crown sambil terus
menatap langit biru yang ada didalam pandangan mereka.
Sejenak
didalam keterdiamannya, rain berpaling kearah crown. Namun kini sama
halnya dengan rain, crown hanya terdiam dan terpaku dengan raut wajahnya
yang cemas.
Memang, sepertinya perkataan crown yang satu
itu menarik perhatian rain walaupun hanya sesaat. Namun rain tahu betul
apa yang dirasakan crown..
Sama halnya seperti dirinya,
crown terlihat begitu cemas didalam raut wajahnya. Membuat rain tertegun
sejenak dan berhenti memperlihatkan sisi lemahnya.
Angin
bertiup pelan diantara mereka, pelan dan sangat sejuk. Membuat rambut
diantara mereka terurai lemas untuk sementara waktu. Lalu ditengah
keterdiaman itu, akhirnya rain pun berkata..
“Kurasa aku
harus membiasakan keadaan ini untuk sementara waktu.” Ucap rain kepada
crown tanpa berpaling sedikit pun dari tatapannya yang sedang memandang
langit.
Crown tersentak didalam perkataan rain,
membuatnya mengalihkan pandangannya dan tersenyum kepadanya. Sepertinya
perkataan rain yang satu itu cukup membuat crown merasa sedikit tenang.
“Baik, Tuan!” Ucapnya dengan senyuman hangat.
“Tapi
jangan senang dulu!” Bentak rain didalam sikap crown. “Kita harus
melakukan sesuatu sambil memikirkan jalan keluar dari dunia ini!” Jelas
rain dengan nada tingginya.
“Namun sebelumnya, bisakah kau
menjelaskan kembali lebih detail tentang dunia ini?” Tanya rain setelah
berhasil menenangkan diri dari keadaan yang merisaukannya sambil
menghela nafas.
Sekali lagi, dan telah berkali-kali, crown hanya tersenyum menanggapi sikap rain yang seperti itu.
Sepertinya sikap rain itu sangat menghiburnya.
Dasar gadis cyber aneh!
“Baiklah, Tuan!” Ucapnya dengan senyuman. “Pertama, aku akan menjelaskan tentang bangsa-bangsa yang ada didalam dunia ini.”
Lalu
dengan ekspresi senang, crown menjelaskannya satu persatu secara
terperinci. Ia terlihat senang, seakan-akan ia merasa kehadirannya itu
sangat berguna untuk rain.Memang benar, hanya crown yang bisa
menjelaskan semua keadaan ini..
Hanya dia.
Terlebih
lagi, crown adalah sebuah bug ber-intelegensi yang sangat canggih dan
juga pintar, jadi bagaimana mungkin crown tidak mengetahuinya.
“Didalam dunia ini, ada enam jenis ras yang hidup, seperti Sorcerer, Priest, Knight, Guardian, Lancer, dan Archer.” Ungkap crown. “Seperti kau saat ini tuan, JOB yang sedang kau pakai sekarang adalah Knight.”
“Pantas saja pakaian ini terasa tak asing untukku.” Pikir rain.
Memang,
rain sudah banyak memainkan game online, namun ia belum pernah melihat
penampilan seorang knight memakai jubah kain. Karena biasa yang dia
lihat, seorang knight hanya cenderung memakai baju jirah yang sangat
berat.
“Lalu..” Ucap crown ditengah pemikiran singkat rain. ”Status bar yang muncul didalam pandanganmu itu adalah nyawaku.. Sebuah garis panjang berwana hijau yang bertuliskan HP ( Health Point ).” Jelas crown.
“Aku
sudah tahu itu!” Ucap rain didalam penjelasan crown. “Aku tidak
mempertanyakan itu, yang ingin kutanyakan hanya satu..” Ungkap rain
tertahan.
“Apa itu, Tuan?” Tanya crown dengan wajahnya yang terlihat sedikit heran.
“Hati.. Gambar hati dengan garis paramenter.. “ Ucap rain tertahan. “Apa maksudnya itu?” Tanyanya.
Namun
menyikapi perkataan rain, crown tertawa dengan lantangnya. Membuat rain
marah dan menjadi semakin kesal dengan mukanya yang terlihat memerah.
“Hahaha..
Maaf-maaf, Tuan!” Ucap crown ditengah emosi rain yang melonjak sambil
menahan tawanya dengan memegang perutnya. “Aku lupa, sebelumnya kau
tidak pernah memainkan Sim dating secara online bukan?” Tanya crown.
“Sim dating?” Pikir rain.
Memang
benar, selama ini rain hanya memainkan game adventure atau RPG untuk
mengisi waktu luangnya. Jadi bagaimana mungkin ia bisa mengerti tentang
perkataan crown itu. Malahan crown lebih mengetahuinya, sebab sudah
cukup lama crown bersama dengan rain didalam komputernya. Jadi apa pun
yang dimainkannya, sudah pasti crown mengetahuinya.
“Didalam game ini, tidak hanya Experience dan Level yang diperlukan untuk bertahan hidup!” Jelas crown dengan sebuah acungan jarinya tepat didalam pandangan rain. “Tetapi LP ( Love Paramenter ) pemain juga berpengaruh untuk menjaga kelansungan hidup!”
Tetapi ada yang mengganjal didalam pikiran rain ketika crown berkata seperti itu. Karena hal itu, ia lansung mempertanyakannya.
“Kelansungan hidup?” Tanyanya dengan wajah herannya kepada crown.
Sejenak crown terdiam ditengah perkataan rain itu. Terdiam seperti seseorang yang enggan mengatakan sesuatu.
Crown
berkata seolah-olah kelansungan hidup sangat berperan penting didalam
permainan ini. Itulah yang dipikirkan rain ketika mendengar perkataan
crown.
Karena yang rain tahu, setiap permainan pastinya
mempunyai peluang untuk bangkit kembali didalam kematian. Jadi bagaimana
mungkin crown berkata seperti itu.
Namun kenyataan yang
dikatakan crown cukup mengejutkan rain.Dengan wajahnya yang sangat
cemas,dan penuh dengan penyesalan. Ia mengungkapkan perkataannya itu.
“Maaf, Tuan..” Ucap crown dengan wajahnya yang menyesal.
“Tunggu.. Tunggu dulu.. Ada apa ini?!” Pikir rain.
“Didalam
game ini, jika seseorang kehilangan Health Point atau Love paramenter,
maka ia akan lenyap dan menghilang untuk selamanya.” Jelas crown dengan
wajahnya yang cemas.
“Lenyap?” Tanya rain dengan penuh ketidak percayaan. “Kamu bohong, kan crown? Kamu mengerjaiku lagi bukan?”
Memang
selama ini yang diketahui rain, crown adalah seorang bug yang senang
bercanda. Malahan tak jarang, crown mengejeknya atau mengerjainya
didalam percakapan sehari-harinya.Namun seberapa keras rain mendesak
crown dengan perkataannya itu, tetap saja ia terdiam. Lalu pada saat itu
juga, akhirnya rain mengetahuinya.
Crown tidak main-main.
“Kau pasti bercanda..” Ungkap rain. “Bagaimana mungkin.. Bagaimana mungkin semua ini bisa terjadi..”
Dengan
penuh kekecewaan, rain mengucapkan perkataannya itu. Ia mengucapkannya
seakan-akan ia sangat menyesal telah terperangkap dan jatuh kedalam
dunia game ini.
Tapi didalam kekecewaan rain, crown tertunduk dengan sebuah wajah penyesalannya dan berkata..
“Maafkan aku! Maafkan aku, Tuan!” Ungkapnya dengan penuh penyesalan.
“Jika saja.. Jika saja aku tidak mengejek dan memaksamu menekan tombol didalam page itu, mungkin semua ini tidak akan terjadi.”
Sejenak
terlihat sebuah genangan air mata didalam bola mata crown yang
berkilau. Lalu pada saat yang bersamaan, rain tersentak melihat
keadaannya itu.
Mungkin jika diibaratkan, seperti seseorang yang ingin menangis. Begitulah yang dipikirkan rain ketika memandangnya.
Namun didalam sikapnya itu,
Dengan sebuah senyuman hangat,
Rain menghiburnya.
“Hmm..
Mau bagaimana lagi.” Ucap rain berusaha untuk mengajak bicara crown.
“Kita sudah terjebak disini, jadi sebaiknya kita harus menikmatinya
untuk sementara waktu.”
“Terlebih lagi, tidak buruk juga terjebak didalam game seperti ini.” Ungkap rain berusaha untuk menutupi penyesalan crown.
Namun
sesungguhnya semua perkataan itu berlawanan dengan apa yang dirasakan
rain. Tapi rain tetap mengatakannya untuk menjaga perasaan crown dan
menghiburnya.
Lalu setelah mendengar perkataan rain, crown
mengangkat kepalanya kembali.. Memandang dan melihat rain dengan
seksama seperti seseorang yang sedang meyakinkan sesuatu dan berkata..
“Benarkah itu, Tuan?” Tanyanya.
“Benar.” Jawab rain dengan sebuah senyuman hangat. “Lalu mulai sekarang, jangan menyalahkan dirimu lagi.”
“Waktu
itu, aku hanya mengikuti pemikiranku ketika menekan tombol itu, jadi
jangan salah paham!” Ucap rain dengan nadanya yang sedikit tinggi dan
sikapnya yang sedikit menyebalkan.
Lalu menanggapi sikap dan perkataan dari rain, crown tertawa dengan sangat lantanganya.
“Hyahaha!” Tawa crown dengan kencangnya. “Kau ini selalu saja berpura-pura, Tuan!” Sindirnya.
“Aku tidak berpura-pura, bodoh!” Ketus rain.
Namun
sebenarnya memang itulah yang diharapkan oleh rain. Sebuah tawa yang
kencang dan sebuah ejekan yang tulus dari dalam hatinya.
Lalu
disela kesenangan kecil yang terjadi diantara mereka, tiba-tiba
terlihat sebuah cahaya yang melesat cepat kearah langit biru yang berada
diatas mereka.
Secara serentak mereka memandangnya,
terkesima ketika memandangnya.
Dipadu
dengan warna yang beragam, cahaya itu berpencar diantara langit biru
yang luas. Meledak dengan sangat indahnya dan penuh dengan warna yang
sangat memukau.
Cahaya itu adalah sebuah kembang api yang berasal dari hutan yang berada tak jauh dari tempat dimana mereka berada.
Namun
tetap saja mereka terpukau saat memandangnya. Walaupun seharusnya
kembang api tak begitu terlihat indah jika dinyalakan pada sore hari.
Dengan cahaya yang indah, kembang api itu berpencar dan membuat tulisan-tulisan yang indah.. Bertuliskan,
WELCOME TO ARTANIA
Artania - Find and Feel The Sensation
Chapter 02 - END
To be continued Chapter 03 - Guardian
- Next Chapter: To see the next chapter click here
Tidak ada komentar:
Posting Komentar